Moto GP | Valencia - Marc Marquez dan Andrea Dovizioso berebut gelar juara dunia di seri terakhir MotoGP 2017. Sebelumnya sudah ada duel serupa di pekan-pekan terakhir. Apa saja?
Marquez dan Dovi dipisahkan 21 poin ketika keduanya memasuki seri terakhir ekspresi dominan ini di Valencia, Minggu (12/11/2017) malam WIB nanti. Marquez diunggulkan mengingat gagal finis pun beliau mampu juara andaikan Dovi tak menang.
Sementara, Dovi cuma punya satu cara yakni menang dan berharap Marquez finis di luar 11 besar untuk mampu juara. Sebelum duel kedua pebalap ini, sudah ada 17 duel serupa di seri terakhir untuk menentukan gelar juara dunia. Berikut duel-duel tersebut menyerupai dikutip situs resmi MotoGP.
1950- Umbero Masetti (Gilera) punya keunggulan poin cukup besar atas pesaingnya Geoff Duke. Pada balapan di Monza, Duke memang memenangi balapan tapi Masetti dengan finis kedua sudah cukup mengunci gelar juara dengan keunggulan hanya satu poin.
1952 - Masetti lagi-lagi terlibat persaingan gelar juara, kali ini dengan Les Graham (MV Agusta) dan Reg Armstrong (Norton). Graham memenangi balapan di Montjuich selama 48 lap, tapi lagi-lagi Masetti yang jadi juara dunia meski cuma finis kedua.
1957 - Pada seri terakhir di Monza, Libero Liberati dari tim Gilera menang dan mengalahkan rekan setimnya Bob McIntyre untuk jadi juara dunia. Tapi kemenangannya di Belgia awal ekspresi dominan dibatalkan alasannya yaitu beliau mengganti mesin tanpa memberitahu lebih dulu. Tapi hukuman itu dibatalkan di final musim.
1966 - Dua rival abadi, Mike Hailwood (Honda) dan Giacomo Agostini (MV Agusta) bersaing sengit sampai seri teralhir di Monza. Keduanya terlibat duel seru juga di awal-awal balapan Monza, sebelum persoalan mesin membuat Hailwood harus merelakan gelar juara terbang ke Agostini, yang memenangi titel pertamanya di kelas 500cc.
1967 - Mengulangi ekspresi dominan sebelumnya, Hailwood dan Agostin kembali bersaing sampai balapan terakhir di Kanada. Hailwood memenangi seri itu dan punya total poin sama dengan Agostini, lalu juga lima kali menang. Tapi Agostini yang jadi juara alasannya yaitu beliau tiga kali finis kedua, sementara Hailwood cuma satu.
1975 - Agostini lagi-lagi bersaing ketat dengan pebalap asal Inggris. Tapi kali ini dengan Phil Read, yang memenangi titel juara dunia dua ekspresi dominan sebelumnya bersama MV Agusta. Menghadapi balapan terakhir di Brno, Agostini dengan Yamaha finis kedua untuk mengunci gelar juara meski Read jadi juara d iseri itu.
1978 - Kenny Roberts (Yamaha) hanya unggul delapan poin dari Barry Sheene (Suzuki) di seri terakhir ekspresi dominan itu di Nurburgring. Roberts finis ketiga, Sheen keempat, dan gelar juara dunia jatuh ke Roberts sekaligus jadi orang AS pertama yang melakukannya.
1979 - Kenny Roberts sekali lagi bersaing sampai balapan terakhir di ekspresi dominan ini. Lagi-lagi pebalap Suzuki jadi rivalnya, kini giliran Virginio Ferrari. Pada balapan di Le Mans, Ferrari yang memimpin semenjak awal malah terjatuh dan alhasil gelar juara jatuh ke tangan Roberts.
1980 - Untuk tiga ekspresi dominan beruntun, pebalap Suzuki kembali menjadi penantang Kenny Roberts untuk titel juara dunia, kali ini giliran Randy Mamola. Di sirkuit Nurburgring, Mamola memimpin di awal balapan tapi persoalan mesin membuatnya gagal mempertahankan posisi itu. Sementara Roberts jadi juara alasannya yaitu hanya butuh finis minimal kedelapan.
1981- Randy Mamola kembali terlibat persaingan gelar juara di seri terakhir, kali ini di Anderstorp, dengan peluang jadi juara dunia. Marco Lucchinelli jadi pemimpin klasemen dan hanya butuh minimal finis kelima untuk jadi juara jikalau Mamola menang. Balapan berjalan di bawah cuaca yang tak menentu dan setelah memimpin di awal balapan, Mamola perlahan menuruun - sementara Lucchilnelli finis kesembilan untuk mengunci gelar juara.
1983 - Freddie Spencer (Honda) unggul lima poin atas Kenny Roberts (Yamaha) di seri terakhir di Imola. Spencer alhasil jadi juara dunia setelah finis kedua. Sementara seni administrasi Roberts untuk menggunakan rekan setimnya, Lawson, tak berhasil alasannya yaitu gagal finis di depan Spencer.
1989 - Sekali lagi dua pebalap Amerika terlibat persaingan seru sampai balapan terakhir untuk gelar juara. Eddie Lawson (Honda) dan Wayne Rainey (Yamaha). Lawson finis kedua dan menguncir gelar juara setelah pertarungan seru dengan Rainey serta sesama pebalap Amerika Kevin Schwantz yang memenangi balapan.
1992 - Mick Doohan (Honda) cuma unggul dua poin atas Wayne Rainey (Yamaha) di seri terakhir menyusul kecelakaan Doohan di Assen yang menyebabkannya bolos lama. Pada balapan terakhir di Kyalami, Doohan cuma berhasil finis keenam dan harus merelakan gelar juara ke Rainey yang finis ketiga. Rainey unggul empat poin atas Doohan.
1993 - Kevin Schwantz (Suzuki) unggul 18 poin Wayne Rainey jelang seri terakhir. Faktanya, Schwantz sudah jadi juara di dua seri sebelum seri pamungkas ketika Rainey mengalami kecelakaan yang menamatkan kariernya.
2006 - Valentino Rossi (Yamaha) unggul delapan poin atas rivalnya Nicky Hayden (Honda). Sialnya, Rossi crash dan hanya finis ke-13. Sementara Hayden jadi juara dunia usai finis ketiga di era balapan terakhir era 990cc.
Rossi vs Hayden di 2006 (Robert Cianflone/Getty Images) |
2013 - Marc Marquez unggul 13 poin atas Jorge Lorenzo di seri Valencia. Meski memenangi balapan itu, Lorenzo gagal juara alasannya yaitu Marquez finis ketiga untuk mengunci titel juara dunia pada ekspresi dominan perdana di MotoGP.
Marc Marquez vs Jorge Lorenzo di Valencia 2013 (Mirco Lazzari gp/Getty Images) |
2015 - Jorge Lorenzo dalam posisi tertinggal tujuh poin dari Valentino Rossi di Valencia. Lorenzo alhasil jadi juara dengan keunggulan lima poin usai memenangi balapan, sementara Rossi harus start dari grid menyusul penalti dan alhasil cuma finis keempat.
Sumber detik.com
0 Response to "Moto GP | Marquez, Dovi, dan Duel Sengit Penentu Juara di Seri Terakhir MotoGP"
Post a Comment